JPCC logo

Loving The Word: OIA

Semakin kita membaca firman, semakin kita mengenal Tuhan. Mari pelajari ayat Alkitab ini dengan pertanyaan OIA!

Week 3 of 4 "From Reverence to Excellence"

Baca Yakobus 1:2-8
1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan apa pun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit — maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Konteks:
Surat Yakobus ditulis oleh Yakobus, saudara Tuhan Yesus, kepada orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar di luar tanah Israel (diaspora). Mereka hidup di tengah tekanan berat—penganiayaan karena iman, ketidakadilan sosial, dan ketidakpastian ekonomi. Dalam situasi seperti itu, Yakobus mendorong mereka untuk memandang pencobaan bukan sebagai kutuk, tetapi sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Iman yang diuji akan menghasilkan ketekunan (perseverance), dan ketekunan akan membawa seseorang menjadi sempurna dan utuh dalam karakter. Yakobus menegaskan bahwa di tengah pencobaan, orang percaya harus meminta hikmat dari Allah dengan iman yang teguh, tanpa bimbang. Hikmat di sini bukan sekadar pengetahuan, melainkan kemampuan rohani untuk menjalani kehidupan benar di situasi yang salah. Pesannya: kesempurnaan iman lahir melalui ketekunan dalam ujian dan kepercayaan penuh kepada Allah yang memberi hikmat tanpa menyalahkan.

Observasi:

  1. Dalam ayat 2, bagaimana Yakobus mengajak pembacanya bersikap ketika menghadapi berbagai pencobaan?
  2. Menurut ayat 3, apa hasil yang dihasilkan dari ujian terhadap iman seseorang?
  3. Dalam ayat 4, apa tujuan akhir dari ketekunan menurut Yakobus?
  4. Berdasarkan ayat 5, apa yang harus dilakukan seseorang jika ia kekurangan hikmat, dan bagaimana Allah merespons permintaan itu?
  5. Dalam ayat 6–8, bagaimana Yakobus menggambarkan orang yang bimbang ketika meminta sesuatu kepada Allah?

Interpretasi:

  1. Mengapa Yakobus menganggap pencobaan sebagai kesempatan untuk bersukacita dan bertumbuh dalam iman? Apa yang hal ini ajarkan tentang cara Allah membentuk kedewasaan rohani kita?
  2. Mengapa Yakobus menekankan pentingnya meminta hikmat dengan iman yang teguh tanpa bimbang? Bagaimana keyakinan yang mantap membantu kita tetap kuat dan matang saat menghadapi ujian hidup?

Aplikasi:

Ketika menghadapi tekanan atau kebingungan, bagaimana kita secara nyata bisa berhenti sejenak untuk berdoa meminta hikmat Tuhan, tetap percaya penuh tanpa ragu, dan meneguhkan hati agar keputusan yang kita ambil benar-benar sesuai kehendak-Nya?


Apa itu OIA?

OIA merupakan metode membaca Alkitab dengan langkah Observasi, Interpretasi, dan Aplikasi.

Observasi - Mencari dan mengumpulkan informasi dan fakta-fakta dalam teks bacaan.
Interpretasi - Menarik kesimpulan mengenai apa yang sang penulis teks ingin sampaikan.
Aplikasi - Apa arti dan aplikasi dari teks ini bagi saya/kita?



Materi Lainnya/Pendukung Dalam Membaca Alkitab

How can we help you?

Hubungi kami lebih lanjut! Dengan senang hati, kami akan membantu Anda semakin mengenal JPCC dan mendukung perjalanan iman Anda.

JPCC OFFICE

DOWNLOAD MYJPCC APP

Google PlayApp Store